13 July 2013

Ditemukan Beberapa Sisa Sejarah Sriwijaya di Jambi

KABAR TERPILIH - Kegiatan utama KKL Arkeolog UI pekan lalu tersebut adalah ekskavasi, sebuah metode arkeologi yang bertujuan menemukan kembali sisa-sisa kegiatan manusia masa lalu dengan cara melakukan penggalian. Guru Besar Arkeologi Universitas indonesia (UI) Prof Agus Aris Munandar mengatakan Kerajaan Sriwijaya diduga berada di kawasan Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Proses ekskavasi dilakukan di 14 kotak gali di Situs Kedaton, Kawasan Cagar Budaya Muara Jambi. Kawasan tersebut berada sekitar 20 kilometer dari Kota Jambi, atau 30 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Muaro Jambi. Prof Agus mengatakan sebenarnya masih banyak bagian kawasan cagar budaya tersebut yang belum dijamah, termasuk yang berada di seberang Sungai Batanghari. Sedangkan arca-arca lepas yang ditemukan di Palembang bertuliskan ancaman-ancaman, maka dapat diartikan bahwa Palembang merupakan kota yang telah ditaklukan oleh Sriwijaya.

Indonesia sebagai negara yang sangat kaya akan peradaban dan sejarah membutuhkan banyak arkeolog. Departemen Arkeologi UI bersama pemerintah setempat saat ini tengah bekerja sama menjadikan Kawasan Cagar Budaya Muaro Jambi sebagai laboratorium penelitian, sehingga dapat dimanfaatkan untuk penelitian arkeologi baik oleh dosen maupun mahasiswa Arkeologi. Kegiatan penelitian tersebut merupakan salah satu kegiatan perkuliahan wajib bagi para mahasiswa Arkeologi yang berada di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI.

UI sebagai salah satu dari empat perguruan tinggi yang memiliki program studi Arkeologi di Indonesia, diharapkan dapat memberikan kontribusi optimal dalam melakukan studi, penggalian, pengumpulan, pengkajian, serta menyampaikan fakta-fakta sejarah sampai ribuan tahun lalu kepada generasi penerus bangsa serta masyarakat di Indonesia maupun dunia.

Sementara itu dosen pembimbing KKL UI Dr Cecep Eka Permana mengatakan bahwa salah satu regu berhasil menemukan sumur yang terletak di arah timur laut, yang merupakan arah yang paling baik bagi agama Budha. Sumur yang ditemukan tersebut baru digali sedalam 1,5 meter. Di sekitar sumur, tim juga menemukan sisa pecahan tembikar, keramik, dan stoneware (barang pecah belah lainnya).

Pada struktur luar, ditemukan fragmen-fragmen yang berbentuk besar dan kasar. Ditemukan pula struktur persegi di pinggir sumur yang diidentifikasi sebagai lantai di sekitar sumur. Selain itu, ada juga struktur lain yang berbentuk bangunan yang terlihat dari pola letak, halaman tengah, dan halaman luarnya. Dalam konteks keagamaan, biasanya makin ke (ruangan bagian) dalam akan makin suci.

No comments:

Post a Comment