KABAR TERPILIH - Raja Belgia akhirnya memutuskan turun tahta dan digantikan oleh pewarisnya. Keluarga Kerajaan Belgia, pemerintah dan para undangan menghadiri upacara khusus di Katedral St.Michael dan Gudule di Brussels. Raja Belgia Albert turun tahta dan menyerahkan mahkota kerajaan kepada anaknya, Philippe, setelah 20 tahun berkuasa.
Selanjutnya di istana kerajaan, Raja Albert yang berusia 79 tahun melepaskan haknya sebagai pemimpin seremonial di Belgia. Pergantian tahta kerajaan di Eropa kembali terjadi tanpa menunggu mangkatnya sang raja sebelumnya. Putra Mahkota Philippe disumpah menjadi Raja Belgia, Minggu, 21 Juli 2013, setelah ayahnya turun tahta satu jam sebelumnya.
Upacara penobatan digelar di istana kerajaan. Setelah upacara penobatan berlangsung, masyarakat berjejer dijalan-jalan untuk menyaksikan parade tradisional. Usai resmi menyerahkan tahta kepada anaknya, Raja Albert mengatakan Phillippe memiliki kualitas yang tepat untuk menjadi seorang Raja. Philippe naik tahta sebagai Raja Belgia ketujuh dan penobatannya dirayakan sebagai Hari Nasional yang ditandai dengan harapan bangsanya yang rapuh bisa tetap bersatu.
Belgia yang ibu kotanya, Brussel, menjadi ibu kota Uni Eropa ini, juga mengangkat istri Philippe sebagai ratu. Mathilda, sang ratu baru, adalah putri dari pasangan bangsawan bergelar Count dan Countess, yang menggenggam gelar di bidang pendidikan terapi wicara.
Putranya – Philippe – yang berusia 53 tahun, mewarisi suatu bangsa yang terpecah oleh bahasa dan cita-cita, dimana ada enam juta warga Flemings yang berbahasa Belanda di wilayah utara dan 4,5 juta warga Walloons yang berbahasa Perancis di wilayah selatan, sama-sama mengupayakan otonomi yang lebih besar dibanding yang sudah mereka dapatkan.
Raja Albert II turun tahta karena usia tua. "Saya telah melihat bagaimana usia saya dan kesehatan saya tidak mengizinkan saya untuk melaksanakan tugas-tugas saya dengan cara yang saya ingin," kata raja berusia 79 tahun itu dalam pernyataan pada bangsanya.
Philippe yang menggantikan Albert II. Sebelumnya dia dididik di sekolah umum yang menggunakan dua bahasa resmi Belgia, Flemish dan Perancis. Sesudah menyelesaikan sekolah, dia masuk ke akademi militer kerajaan dan menjadi pilot pesawat tempur.
Suaranya memecah emosi, Albert berpaling ke isterinya yang berusia 54 tahun, Ratu Paola, dan berkata: dan kepada Ratu yang tanpa henti mendukung saya dalam menjalankan tugas, Saya hanya bisa berkata “terima kasih.”. Ratu Paola mendapat “ciuman’ seraya menyapu air mata ketika hadirin yang terdiri dari tokoh politik dan undangan memberikan tepuk tangan yang panjang. Dalam pidato terakhirnya, Albert mengulangi seruannya kepada para pemimpin negara Belgia untuk "bekerja tanpa kenal lelah dalam mendukung kesatuan Belgia”.
Presiden Dewan Uni Eropa Jose Manuel Barroso memuji langkah Albert ini. "Saya ingin mengungkapkan kepadanya terima kasih atas upaya tak kenal lelah dalam melayani Belgia dan Eropa," kata Barroso dalam sebuah pernyataan. Menurut dia, dalam 20 tahun pemerintahannya Albert tak pernah berhenti menjadi pembela setia nilai-nilai yang menjadi dasar pembentukan Uni Eropa.
Ide separatisme muncul terutama di kawasan berpenduduk Flemish, yang secara ekonomi lebih kuat dibandingkan etnis lain. Meski menuai pujian dari Uni Eropa, Kerajaan Belgia justru dinilai tak terlalu beruntung dalam upaya merekatkan bangsanya sendiri. Secara kultural, Belgia terbagi atas tiga etnis utama, yaitu Flemish Belanda di bagian utara, Perancis di kawasan selatan, dan sekelompok kecil Jerman di bagian timur.
Katedral Saint Michael dan Gudula yang bergaya abad pertengahan dipenuhi pejabat pemerintah Belgia dan pejabat lain, tapi tidak ada tamu asing yang hadir dalam upacara penobatan Raja Belgia yang baru tersebut. Di tengah langit cerah dan angin musim panas yang berhembus pelan, bendera berkibar di seluruh Brussels menyusul dimulainya hari arak-arakan yang dimeriahkan dengan kerumunan warga yang berkumpul dan berjajar diluar katedral dan berteriak "Hidup Raja".
No comments:
Post a Comment