28 August 2012

MS Hidayat: Pemindahan Ibu Kota "Still Long Way To Go"

Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai bahwa pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta masih terlalu jauh untuk direalisasikan. Namun, menurutnya, pemindahan tersebut tetap mungkin untuk dilakukan.

"Still long way to go. Masih terlalu jauh," kata Hidayat di sela-sela menghadiri acara di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (28/8/2012).

Sekalipun masih terlalu jauh, Hidayat mengemukakan, pemindahan ibu kota mungkin untuk dilakukan. Ia berpendapat pemindahan itu setidaknya baru bisa dilakukan paling sedikit 15 tahun mendatang. Hidayat pun belum bisa menyebutkan provinsi mana yang cocok untuk menggantikan DKI Jakarta menjadi ibu kota Indonesia. "Saya enggak mau berspekulasi," ujarnya.

Wacana perpindahaan ibu kota pernah dilontarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada September 2010. Wacana itu disampaikan karena Jakarta sebagai ibu kota negara saat ini menyandang beragam masalah krusial yang tak kunjung terselesaikan.

Waktu itu ada tiga skenario yang dipikirkan untuk menyikapi permasalahan tersebut. Skenario pertama adalah skenario realistis, di mana ibu kota tetap di Jakarta. Namun, untuk yang satu ini, harus ada pilihan kebijakan untuk menata, membenahi, dan memperbaiki beberapa persoalan Jakarta, seperti kemacetan, urbanisasi, degradasi lingkungan, kemiskinan, banjir, dan tata ruang wilayah yang kacau.

Skenario kedua adalah skenario moderat. Dalam konteks ini, Presiden menawarkan agar pusat pemerintahan dipisahkan dari ibu kota negara. Artinya, Jakarta akan tetap diletakkan sebagai ibu kota Negara karena faktor historis. Namun, pusat pemerintahan akan digeser atau dipindahkan ke lokasi baru. Karena itu, dibutuhkan kajian yang komprehensif perihal beberapa opsi lokasi dari pusat pemerintahan baru ini.

Adapun skenario ketiga adalah skenario ideal yang bersifat radikal. Dalam opsi ini, negara membangun ibu kota baru dan menetapkan pusat pemerintahan baru di luar wilayah Jakarta, sedangkan Jakarta hanya dijadikan sebagai pusat bisnis saja. (Kompas, Laksono Hari W)

Photo Source: Mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment