Beberapa laporan berita dan blog heboh membicarakan risiko gangguan tersebut, memperingatkan mengenai potensi "kegelapan" dan menggambarkan perangkat jahat Alureon sebagai virus "Kiamat Internet".
Para ahli mengatakan mereka menganggap ancaman itu kecil dibandingkan dengan virus lain yang lebih ganas seperti Zeus dan SpyEye --yang menyerang jutaan komputer pribadi (PC) serta dimanfaatkan untuk melakukan penipuan keuangan.
Hingga pekan ini, sebanyak 245.000 komputer di seluruh dunia masih terserang virus Alureon dan "saudaranya", kata perusahaan keamanan komputer, Deteque, sebagaimana dilaporkan Reuters , Jumat (6/7) siang. Jumlah itu meliputi 45.355 komputer di Amerika Serikat.
Virus dirancang untuk mengalihkan arus lalu lintas Internet melalui server DNS merah yang dikendalikan para penjahat, kata FBI. Server DNS adalah papan-penghubung komputer yang mengarahkan lalu lintas Jejaring.
Sebagian penyedia layanan Internet, termasuk AT&T dan Timer Warner Cable, telah melakukan pengaturan sementara sehingga pelanggan mereka akan dapat memperoleh akses ke Internet dengan menggunakan alamat server DNS merah.
Amerika Serikat telah menuntut tujuh orang karena melakukan penipuan Internet di seluruh dunia. Enam orang ditangkap di Estonia, sementara orang ketujuh --yang tinggal di Rusia, masih berkeliaran.
Sumber : Liputan6
No comments:
Post a Comment