08 September 2013

Ini Dia Cara Agar Anak Tidak Susah Makan

KABAR TERPILIH - Susah makan adalah salah satu masalah yang paling sering ditemui pada balita. Jadi, bukan hanya Ibu yang mengalaminya, dan bukan juga alasan untuk menyerah pada keadaan. Jika Ibu menyerah dan mengikuti semua keinginan makan si Kecil tanpa pikir panjang, bisa-bisa justru Ibu tanpa sadar telah menerapkan pola makan yang salah untuk si Kecil. So, let’s try these tips to handle your little fussy eater!

Ibu mungkin sudah menyusun menu ideal bagi si Kecil, tapi akhirnya hanya berakhir di atas kertas. Seringkali saat melihat si Kecil langsung menolak makanan yang disodorkan, banyak Ibu langsung merasa upayanya takkan berhasil. Wah, jangan keburu putus asa ya, Bu.

Ciptakan rutinitas makan bagi si Kecil. Sebisa mungkin, buatlah jadwal makan pada jam-jam ia akan merasa lapar. Insting keibuan pasti akan membantu Ibu untuk mengetahuinya. Jangan memaksa si Kecil makan dengan cepat atau menghabiskan semua makanan di piringnya. Jika si Kecil merasa “tertekan”, selera makannya malah akan menurun drastis dan cenderung rewel. Tenang saja, bila ia makin besar, otomatis jadwal makannya akan menyesuaikan dengan anggota keluarga lain kok.

Si Kecil langsung menolak makanan tertentu yang Ibu berikan? Ini hal wajar, jangan langsung menyerah! Coba lagi berikan jenis makanan yang sama dalam beberapa hari kemudian. Ibu juga bisa mengakalinya dengan merubah variasi rasa atau penyajian untuk jenis makanan tersebut. Bersabar saja ya, Bu, karena menurut para ahli, seorang balita bisa menolak makanan tertentu sebanyak 10 kali hingga akhirnya menyukainya.

Sayuran sering menjadi ‘monster’ makanan bagi anak-anak. Tak usah ditanya berapa banyak orang tua yang stres karena anaknya tak suka sayuran. Coba menyiasatinya dengan memberikan sayuran rebus sebagai snack. Biasakan untuk memulai makan dengan porsi kecil secukupnya dan tambahkan hanya bila si Kecil terlihat masih lapar. Ciptakan suasana makan yang tenang, sehingga si Kecil hanya fokus pada makanannya. Sebaiknya, hindari menonton TV saat makan ya, Bu.

Perlu Ibu tahu bahwa sayuran dan buah mengandung nutrisi yang hampir serupa. Jadi bila si Kecil kurang suka sayur, tapi menyukai buah, maka tak perlu khawatir. Beri saja ia buah, sambil tetap mencoba memberikan sayur dengan cara yang kreatif. Beri celupan krim keju atau mayonaise agar ia tertarik. Ibu juga bisa menyelipkannya pada makanan lain agar tak terlihat oleh si Kecil, misalnya menjadi topping pizza kegemarannya atau dalam saus tomat spaghetti.

Ceritakan tentang betapa enaknya bayam atau buah apel yang Ibu makan. Jauhkan kebiasaan memaksa makan pada si Kecil. Jangan juga gunakan ancaman, seperti “tak boleh main kalau makan tidak habis”. Kebiasaan buruk ini justru rawan menimbulkan stres pada Ibu dan anak. Jangan ragu mengeluarkan pernyataan ekspresif tentang makanan sehat, seperti “Sop sayur ini enak sekali”, atau “Buah stroberi ini rasanya seperti es krim lho! ”.

Beri contoh makan yang baik pada si Kecil. Jadi, jangan hanya si Kecil yang harus makan sayur, Ibu pun harus terlihat menikmati makan sayur. Puji si Kecil saat ia menghabiskan makanannya atau terlihat menikmati makanan sehat. Di lain pihak, jangan mudah emosi saat kebiasaan susah makannya sedang kumat ya, Bu. Percaya deh, kelak ia akan terbiasa dengan pola makan yang berlaku di keluarga. It’s only a matter of time!

Jadi, berbagai tips tersebut bisa Ibu coba terapkan untuk menanggulangi susah makan pada balita. Perlu diingat bahwa orang tua dan anggota keluarga lain harus konsisten dalam menciptakan pola makan yang baik pada si Kecil. Jangan sampai, Ibu meminta si Kecil makan sayur, tapi Ayah justru membelanya setengah mati saat si Kecil memuntahkan sayuran dari mulutnya. Tapi yang terpenting, Ibu harus terus bersabar ya. Selera makan si Kecil memang masih berubah-ubah setiap harinya. Jangan menyerah untuk terus berupaya memberinya makanan sehat.

No comments:

Post a Comment