KABAR TERPILIH - Layanan gratis WhatsApp untuk pengguna iPhone terbilang telat karena pengguna WhatsApp di Android, BlackBerry, Nokia S40, dan Windows Phone sejak awal dapat menikmati layanan WhatsApp gratis selama setahun. Selain telat, langkah WhatsApp juga tergolong jadul dalam menarik perhatian penggunanya karena layanan pesan instan sekarang berlomba memberikan fitur-fitur menarik dari aplikasinya secara cuma-cuma.
Di tengah persaingan aplikasi chatting mobile yang semakin ketat, layanan pesan instan WhatsApp, yang kini jumlah penggunanya mencapai 250 juta di seluruh dunia, berencana memberlakukan sistem pemakaian berlangganan. Sistem ini berlaku bagi pengguna dengan platform iOS. Pengguna akan dikenakan biaya berlangganan sebesar $ 0,99 (sekitar Rp 10.000) setelah setahun pertama penggunaan. Sebelumnya pengguna iOS diharuskan membayar sebesar $ 0,99 jika ingin men-download aplikasi ini.
Untuk pengguna iPhone, fitur Whatsapp memang diberikan secara cuma-cuma, tapi tidak lepas dari persyaratan tertentu. Layanan pesan instan yang mendominasi wilayah Eropa ini memberikan layanan gratis hanya untuk pengguna baru dan masa berlaku gratisnya pun hanya untuk satu tahun pertama. Selanjutnya, pengguna tetap dikenai biaya seperti sebelumnya.
WhatsApp berbeda dari layanan pesan singkat dan MMS. Dan WhatsApp kini menjadi aplikasi paling populer yang menawarkan alternatif cara berkirim pesan. Aplikasi ini pun menawarkan layanan pesan instan, dengan berbagi gambar, tanpa dikenakan biaya.
CEO perusahaan, Jan Koum, menjelaskan perihal rencana tarif tahunan itu kepada jurnalis Belanda, Alexander Klopping. Pernyataannya muncul dalam dua blog Belanda dan menyusul di situs TechCrunch.
Siapa pun yang telah mengunduh WhatsApp tidak akan mengalami perubahan soal tarif. Namun, diperkirakan di tahun mendatang, meski Koum tidak menyebut waktunya, pengguna baru tidak akan dikenakan biaya mengunduh, tapi harus membayar biaya langganan per tahun.
Aplikasi ini disukai karena dapat digunakan di berbagai macam platform. Selain itu, WhatsApp saat ini merupakan salah satu layanan yang tidak meraup pendapatan dari iklan. Co-founder WhatsApp, Jan Koum beralasan iklan tidak hanya dianggap mengganggu secara estetika, tapi juga mengganggu kecerdasan dan pikiran penggunanya.
Meskipun demikian, WhatsApp bisa dikatakan sebagai trend setter-nya layanan pesan instan yang menjamur saat ini. Diluncurkan pada tahun 2009, WhatsApp berkembang cepat dan berhasil mengumpulkan lebih dari 200 juta pengguna aktif, 10 miliar pesan terkirim, dan 17 miliar pesan diterima dalam sehari.
Kini WhatsApp yang telah mengalami pembaruan, juga menambahkan beberapa fitur baru. Sejumlah pembaruan (update) fitur juga diberikan WhatsApp pada aplikasi, Anda kini bisa men-share foto dan mem-backup chattingan melalui layanan iCloud. Saat ini WhatsApp juga sedang mengembangkan fitur push-to-talk yang akan dirilis dalam waktu dekat.
No comments:
Post a Comment