03 July 2013

Cara Mengatasi Makan Saat Puasa Bagi yang Memiliki Diabetes

KABAR TERPILIH - Pola makan ini akan mengalami sedikit perubahan saat bulan Ramadan agar pasien bisa tetap puasa. Sebelum bulan Ramadan, penyandang diabetes umumnya sudah memiliki pola makan tersendiri dengan mengatur jadwal, jenis, dan jumlah makanannya. Nah, bagaimanakah pengaturannya?

Sebenarnya tidak terlalu banyak berubah, hanya saja ada beberapa aturan tertentu agar kadar gula darah penyandang diabetes bisa terus terkontrol selama menjalankan ibadah puasa. Misalnya saat sahur, penyandang diabetes untuk memilih makanan karbohidrat kompleks, seperti beras merah, kacang-kacangan, dan gandum. Untuk pengaturan waktu, sebaiknya sahur dilakukan saat mendekati waktu imsak.

Perlu diingat jika kadar gula darah 2 jam setelah sahur masih berada di batas normal, maka puasa bisa tetap dilakukan. Tetapi jika hasilnya di bawah 70 mg/dL atau di atas 300 mg/dL maka sebaiknya puasa tidak dilanjutkan, sebab bisa berbahaya bagi si pasien.

Saat berbuka puasa, untuk tidak kalap dan makan berlebihan. Usahakan untuk tetap membatasi asupan makanan yang masuk dan hitung berapa kalori yang dibutuhkan. Untuk pilihan makanan, hindari juga makanan siap saji, gorengan, dan makanan manis.

Berikut daftar kalori makanan ringan saat berbuka puasa: - Kelepon (5 buah/100 gr) : 206 kalori - Kue lumpur (2 buah/100 gr) : 250 kalori - Kue apem (1 potong/45 gr) : 119 kalori - Kue mangkok (1 buah/50 gr) : 94 kalori - Lapis legit (3 potong/100 gr) : 388 kalori - Lemper isi ayam (1 buah/80 gr) : 181 kalori - Bakwan (1,5 buah/100 gr) : 281 kalori - Pastel kentang (1 buah/25 gr) : 75 kalori - Kolak pisang (1 porsi) : 250 kalori - Teh manis (1 gelas) : 20 kalori

Dengan mengetahui kalori diharapkan penyandang diabetes bisa teratur menghitung agar tidak berlebihan asupan saat berbuka. Jangan lupa juga untuk mengurangi lemak dan perbanyak serat. Caranya dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur saat berbuka puasa.

No comments:

Post a Comment