KABAR TERPILIH - Bencana banjir yang terjadi di Jakarta belakangan ini membuat Ibu Kota Negara lumpuh total, sehingga kini muncul kembali wacana untuk memindahkan Ibu Kota. Bahkan kesemrawutan Jakarta dinilai kini sudah tidak layak menjadi Ibu Kota.
Sementara itu, Staf Khusus Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi, Velix Wanggai mengaku SBY secara terbuka dan tak tabu bersedia berdiskusi tentang wacana pemindahan Ibu Kota Negara. Menurut SBY, Jakarta memang sudah tak bisa lagi menampung interaksi manusia dan lingkungannya.
SBY pun telah mengajukan 3 opsi guna memindahkan Ibu Kota yang perlu didiskusikan oleh public. Scenario pertama mempertahankan Jakarta sebagai Ibu Kota, pusat pemerintahan, sekaligus ekonomi dan perdagangan. Kemudian skenario kedua yakni membangun Ibu Kota yang benar-benar baru. Kata Presiden lanjut Velix, sejatinya dibangun totally new capital. Sedangkan skenario ketiga, Ibu Kota tetap di Jakarta, namun hanya memindahkan pusat pemerintahan ke lokasi lain saja.
“Atas tiga skenario itu, Presiden SBY mengajak semua komponen bangsa untuk membahas secara terbuka, matang, dan komprehensif atas wacana ini. Karena, kebijakan perpindahan ibu Kota dan atau pergeseran pusat pemerintahan harus menjangkau strategi jangka panjang bangsa,” ungkap Velix dalam siaran persnya.
Lanjutnya, “Dalam memutuskan kebijakan ini, diperlukan langkah yang bersifat teknokratis dan langkah politik sebagai agenda kolektif dari seluruh komponen bangsa. Hal ini sebagai langkah visioner, terobosan, sekaligus thinking outside the box bagi masa depan Indonesia,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment